Jumat, 09 Maret 2012

180 Degrees


Di sebuah rumah di desa kecil tinggal seorang anak pria dan ibunya. Si Anak ini sering sekali memperlakukan ibunya dengan semena-mena, bahkan sering mencacimakinya, baik di depan dia sendiri ato pun di depan orang bnyak. Ibu yang malang ini memang ada kelainan fisik, ia hanya mempunyai 1 bola mata saja. Anak ini tidak suka kalau ada orang lain ( teman-temannya ) yang tahu soal keadaan keluarganya, apalagi tentang ibu nya sendiri, secara dia adalah ibu kandungnya yang melahirkan dia ke dunia ini. Sampai suatu saat Sang Ibu datang ke sekolah si Anak untuk membawakan salah satu barang yang tertinggal. Akhirnya semua rahasia tentang keluarganya, terutama ibunya, terbongkar sudah. Semua teman-temannya akhirnya mengetahui bahwa ia mempunyai ibu yang *cacat*. Karena kejadian itu, Si Anak menjadi sangat malu kepada teman-temannya, tambah lagi kemarahan dia memuncak ke ibunya, saat itu juga masih di tempat yang sama, ia mencacimaki ibunya habis-habisan sampai Sang ibu terdiam tanpa kata. sejak saat itu, Si Anak kabur dari rumah dan meninggalkan ibunya yang malang itu.

Beberapa tahun kemudian, Si anak ini sudah menikah dan mempunyai satu anak. keluarga baru ini tinggal di suatu kota yang tak jauh dari tempat tinggalnya dulu. Setelah sekian lama Sang ibu mencari keberadaan anaknya yang telah kehilangan kontak dalam waktu yang lama. Suatu hari Sang ibu berhasil menemukan tempat tinggal Si anak, ia bertekad mengunjungi anaknya. Setelah sampai di depan rumah, ia mengetuk pintu, tiba-tiba pintu dibuka, yang membuka bukan Si anak, melainkan anak kecil yang tidak lain adalah anak dari Si anak kurang ajar itu - bisa diartikan cucu Sang ibu -. Spontan anak kecil itu menjerit ketakutan dan langsung menghampiri orang tuanya. Karena anak kecil itu terlihat ketakutan, otomatis orang tuanya langsung menanyai anaknya, '.. ada apa nak..?? koq kaya abis liat setan aja.... ' . jawab anaknya '.. humm...ma..pa...aku barusan liat ada nenek tua matanya cuma satu,,, hiiii... takut ma...' . Setelah anak itu selesai bicara, tiba-tiba ayah dari anak ini teringat akan sosok ibunya. Segeralah ia bergegas ke pintu, dan benar ternyata Sang ibu yang dulu pernah ia tinggalkan, Sebenarnya Sang ibu hanya ingin mengetahui kabar dari anak nya saja. Tapi kenyataan berkata lain, emosi Si anak mencapai klimaks, ia berkata pada ibunya untuk sama sekali jangan pernah ikut campur dan mencari tahu tentang keberadaan dirinya dan keluarga barunya. Mulai saat itu Sang ibu pergi dan tak pernah lagi berupaya untuk menemui Si anak yang tidak tahu diuntung itu.

Singkat cerita, setelah beberapa tahun, Si anak menghadiri resepsi pernikahan teman yang bertempat tinggal di dekat rumah ibunya dulu. Tiba-tiba sepintas teringat akan ibunya, karena kencangnya hasrat itu, ia langsung bergegas ke rumah ibunya dulu. Setibanya di rumah, dia kaget dan terheran karena rumah itu sungguh sepi dan nampak tak berpenghuni. Tiba-tiba ada salah seorang warga ibunya yang datang menghampirinya sambil berkata,' .. mas, Anda nyari sapa..?? nyari ibunya ya..??' jawab nya, ' .. iya bu.. saya cari ibu saya...' dijawab lagi sama tetangga tadi,'.. humm,mas,, ibu mu sudah lama meninggal karena sakit keras,. anak macam apa kamu ini, ibunya sakit bahkan sampai meninggal pun tak tahu.. dasar kau anak kurang ajar sepertinya.. ni ada titipan surat buatmu ni titipan ibumu yang terakhir sebelum ia meninggal.. ini ambilahhh...!!!' Si anak seketika itu juga terdiam kaku, terkaget mendengar kabar itu, masih sambil terkaget-kaget ia memberanikan diri untuk membaca surat pertama dan terakhir dari ibunya itu.. surat itu singkat, isinya demikian,

'....nak, ibu cuma mau menjelaskan satu hal ke kamu, ini soal mata ibu yang cuma satu ini, kamu tahu ga kenapa mata ibu cuma satu, gini nak, waktu kamu kecil , kamu mengalami kecelakaan ketika bermain dan mengakibatkan salah satu matamu pecah, waktu itu salah satu cara mengobatinya hanya cangkok mata, saat itu ibu memutuskan untuk memberikan satu bola mata ibu ke kamu, agar kamu nantinya ga jadi orang yang cacat. Maka itu mata ibu yang kamu tahu itu cuma satu... Terima Kasih anakku.. "

Bagai disambar petir, seketika itu juga Si anak ini menangis dan hatinya sepertinya hancur tak kuat menahan rasa bersalahnya. Ia benar-benar sangat terpukul dengan surat itu, ternyata ibunya yang sering dimaki-maki nya itu sangat berjasa besar buat hidupnya. Satu bola mata yang kini terpasang di mata nya, tak lain dan tak bukan adalah mata Sang ibu yang sudah sekian lama ia sia-siakan selama masa hidupnya. Hari ganti hari, minggu ganti minggu, sampai kira-kira setahun kemudian setelah ia terlarut dalam penyesalan dan rasa bersalahnya yang tak terkira. Ia punya satu niat untuk membalas kebaikan ibunya yang tak sempat ia lakukan sampai ibunya meninggal itu.

Singkat cerita, Si anak bertekad untuk memperhatikan orang-orang yang *cacat* ( kekurangan fisik ), sebagai wujud untuk membalas kebaikan ibunya dulu. Sampai-sampai ia bersama istrinya membangun satu tempat khusus bagi orang-orang *cacat*. di tempat ini mereka akan sungguh-sungguh diperhatikan, baik dari kesehatan sampai pembinaan ketrampilan agar walaupun *cacat* mereka tetap dapat menjalani hidup mereka selayaknya.

Orang dapat berubah 180 derajat ( dalam kasus ini ke arah yang baik ) karena suatu hal yang *BESAR*. tapi, akan kah kita berubah hanya jika kita sampai menemui hal *BESAR* seperti di atas tadi..????

Sumber at: http://www.hajsmy.us/2012/02/renungan-180-degrees.html

1 komentar:

mr.x mengatakan...

sip , iya

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes